Sabtu, 07 Juni 2014

Coretan Usang 3


  • Bom-bom cinta yang kita rakit bersama selama ini, hanya menunggu momen yang tepat agar mampu meledak secara serius.

    Tanamkan kesetiaan, lapisi ia dengan baja. Selama ada yang ingin merusaknya, selama itu pula ada belati baru yang menunggu kau hunuskan.


    Semoga merah putih dapat menjadi selimut bagi rakyatnya yang menggigil cemas dalam panas akan perihnya ketidakadilan.

    Mungkin harus tidur dalam peti mati kedap cahaya agar saya bisa menjadi manusia normal yang tidur 8 jam sehari.


    Puisi setan yang sebenarnya adalah tipe puisi yang menjauhkan kita dari situasi sosial dan seni sastra.

    Sila ke-6 dicetak dengan huruf braille. Harus tancapkan tusuk gigi di mata agar buta dahulu untuk dapat mengartikannya secara benar.


    Menutup mata, masuk dan tersesat di dalam hatimu yang sejuk serta dipenuhi benda tajam. Cocok untuk saya bunuh diri disana.

    Sayapnya patah namun hatinya tidak, brutal dan anggun melebur. Gelapnya romansa mendung dan bidadari yang babak belur.


    Mungkin, selama ini berhala telah menjajah rasio yang luput memaknai sempurna ketika peka tak lagi dirasa.

    Ada rasa bersalah, sekaligus nikmat. Karena manusia (secara tidak langsung) menunjukkan kuasanya pada kapabilitas untuk hidup.


    Kalau ada gempa di Mars, itu namanya gempa mars atau gempa bumi?

    Ribuan melati kecil di belantara durjana. Saya doakan semoga nestapa tak selimuti mekarmu nanti.

    Raja petir yang merindukan cempaka, zombie-zombie sosial tancakan lilin di sisi gelap kota berhala. Ini adalah sirkus para perompak dan pelacur.

    Tirai malam hiasi serambi seribu puspa. Mahkota kehidupan dan jubah kematian berseteru dalam serpihan cinta tanpa lentera. Dan kamu adalah Ratu adil disana.

    Wanita memang seharusnya jual mahal, dan jika ada pria yang mempermasalahkan hal itu, cium, tendang, masukin kantong plastik dan buang ke tong sampah!

     

    Dibanding tawuran. 1 lawan 1 jauh lebih terhormat, kalah/menang tidak masalah. Pembuktianmu sudah cukup saat kamu berani memilih.

    Tidak ada yang melihatmu gagah saat beramai-ramai melakukan kekerasan. Yang ada, kamu terlihat seperti domba yang takut dibilang pengecut.


    Kalau kita salah memilih Presiden, Indonesia akan masuk neraka.

    Di cermin itu, ada bekas darah, menghitam, terseret sepanjang sekian senti. Cermin yang sudah lusuh oleh debu, tapi masih begitu jelas memantulkan semua masalaluku.


    Tak sekalipun aku ingkar, walau memori yang dulu kuat mengakar kini layaknya belukar. Menyiasati rasa, mengelabui akal, lebat, mengekal...

    Waktu. Mungkin akan selalu jadi musuh kita bersama. Seberapa kuat kamu melolong minta tolong, pun seseram apa aku menyalak, dia tak kunjung geming.
      
    Dimensi. Mungkin ia pun lelah merutuki kita yang tak kunjung peduli. Kita yang sibuk merentang regangkan garisnya.

    Saat dimensi menjerit panik diantara riuhnya derit. Saat waktu menandak murka diantara lenguhanmu.
    Mengikisi setiap kapur belulangmu. Tanpa henti, dalam congkak kekeh dan bahaknya. Hingga waktu bosan mengolok-olokku.

    Sebuah ritual diatas hamparan melati yang menakutkan. Sebab kau, menjemput kematianmu sendiri.

    Tutup mulutku dengan sobekan kain mori, hingga tak bisa teriak. Lalu, ganjal mataku dengan tusuk gigi agar tetap menyala, menyaksikan takdirmu.

    Bulan penuh, peluh membuat cahayanya jatuh sempurna di bumi. Bumi yang lapar dan luka.


    Berbaikan. Bersekutu. Bukan lagi beradu, walau siapapun juga sudah tahu, siapa pemenannya, apa tujuannya.

    Seorang Frater Fransiskan yang naif, yang merasa paling dekat dengan Tuhan, menjadi bagian dari mereka, pendosa.


    Matahari sedang tinggi-tingginya. Angkuh menyeringai. Kamu yang bergeming sepanjang jalan, sekalipun mengusap tangkukmu. Pada waktumu, dengan takdirmu.

    Ini bukan lagi kamu, melainkan kita. K i t a yang marah, melolong seperti binatang malam, menyalak dalam ketidakberdayaan, menghujatnya dalam bertubi hentak dan erang.

    Menekuk dan melipat, seinci pun tak terlewat. Bersimpuh setelahnya, memanja dan menenggak hinga tandas.

    Huruf. Menunggu untuk dipetik dan dirangkai. Dengan hati yang tak perlu berhati-hati. Hati-hati untuk tidak menginjak hati yang lain dalam prosesnya.


    Bertahun-tahun bereksperimen dengan formula, menuangkan sedikit masalalu, mengaduk curhatan, melumuri pertanyaan esensi dan membungkusnya dengan takdir terakhir.

    Cinta datang berpeluh dingin, menarikan liuk asap dan menyanyikan candu.

    Tubuhnya basah kuyup, getar suara adzan menguap sesap diantara debur guntur yang membentur rongga hatinya. Menyerahlah kekasihku, dunia bukan milikmu lagi.

    Cih...perempuan, selalu mau lebih. Bahkan perempuan-perempuan happy-go-lucky. Perempuan yang selalu mau jadi teman kelon. Sial.. Ättila, berapa kali lagi kamu harus kubunuh!



    Sesak itu tak tertahan lagi, mata merah berkilat-kilat, decit nyaring bunyi berdebum. Mozaik genang di aspal dingin. Malam laknat, sunyi senyap, bintangmu, lumat.

    Benang merah kali ini terlalu berisik mengusik. Aku mulai panik dan memilih untuk menyudahi malam.

    Tak lagi gelap dan pualam. Ada merah yang pekat melukis hilir diantara jemari yang erat bergenggam. Darah kesetiaan...

    Sekejap malam pun henyak. Suara hujan memecah hening. Tak cukup waktu, jiwa usai menyetubuhi raga.



    Malam hujan turun, lebih deras dari biasa. Petir menggelegar dalam persekongkolan maha busuk. Perih menjilat-jilat pada hati yang mulai berkarat. Lebih pekat dari cekat.

    Pada mulut gua penyimpan semesta. Lalu, aku. Kamu. Aku... Kita meledak!

    Sebilah do'a mencumbui kematian. Seperti katamu, malam...

    Merana terhujam sesak yang mendera. Bahkan debar terpaksa ditahannya, ditenggelamkan pada ketiadaan. Terbacalah semua letihmu.

    Karena hatimu adalah semesta keteduhan. Maka, ijinkan saya menepi dan membakarnya diam-diam.


    Telah tergenggam olehku, jiwamu yang lara, hingga kini penuh peluh. Kodratku tersempurnakan, utuh, meski kau tak halal kusentuh.

    Berusaha memahamimu adalah salah satu cara yang brilyan agar saya tetap utuh menjadi gila.

    Suara adzan adalah gema semesta raya. Saya bersedia ditulikan dari yang lain demi mendengarnya, Tuhan.

    Terkuak sesak dan nyeri tak berkesudahan. Rokok, asapmu menggurati setiap jengkal nadiku. Ah, bagaimanapun aku cinta.
    Menempel selarik darahmu di dinding. Sekedar penawar rasa yang tak pernah bisa mengering.

    Hadiah getir yang telah dipersiapkan oleh setiap pertemuan, adalah perpisahan...


    Entah apa definisi cinta. Dua manusia yang terseok perih ditengah senyap? Atau dua hati yang sekarat menahan rindu terbebat?

    Pada permulaan hari, aku sampaikan takzim atas rasa yang kau awangkan. Karena abstrak adalah bagian dari keping jiwa, aku terima...


    Semesta, ringkaslah hariku dengan akronim-akronim tak terbaca. Yang merinai bahagia, sekalius lara.

    Cinta itu indah sekaligus suci, seperti ketika lehermu ditusuk ratusan kali dengan satu tusuk sate.

    Pergi ke Mars naik sepeda roda tiga yang dibuat khusus oleh NASA dan CIA yang berbahan bakar coklat batangan agar bisa nembus atmosfer.

    Hirup aroma darah menggenang, berdirilah diantara tumpukan tubuh hangus yang dikelilingi kepulan asap mesiu. Pertempuran mendewaskanmu!


    Kami adalah sebait kata dari aksara tumpah, tertulis dengan tinta merah sewarna darah, menggenang diatas air mata luka. Berlafal: "Ketidakadilan"

    Cekikik cela dan gemerisik bisik mencabik-cabik. Rokok sesorean. Pematik menjentik terik. Terbakar rindu, dihisap cemburu, tercecer diantara lintingan asap yang pilu.


    Mantan. Lebih mudah memaafkan dari pada mempercayainya kembali. Tetapi harus saling menghargai. Tutup pintu dengan bijak, dan jaga silaturahmi...

    Mantan. Biar bagaimanapun, dia pernah bersamamu mengisi keindahan. Dan kalaupun ada kenangan pahit, berterimakasihlah kepada mantan...

    Kenanglah masa lalu seperti kupu-kupu yang menghisap madu tanpa pernah merusak bunga itu, merusak masa depanmu.

    Jembatan asa, tak kunjung ikhlas untuk diputuskan. Keras kepala berpanjang-panjang. Menolak untuk cengeng tapi takut terlihat peka.


    Kekuatan satir mentertawakan luka, mengolok-olok derita dan mengguluminya hingga senja.

    Mendadak kita punya kendali atas takdir, atas cinta dan atas luka. Kesedihan menjadi kenangan, yang tinggal lebih dekat dan keras kepala. Bahkan, cinta pun dihidupi luka.


    Kepada gempita gerimis maya yang semesta deraskan. Aku berlari keujung harap, berpayung hasrat, sambil hening merepal niat.

    Tuhan, pinjamkan kalam-Mu. Aku butuh kata, karena semua diksi yang ada tak sanggup membuat sadar para pendosa.

    Sepertinya. Engkaulah jemari Tuhan, yang senantiasa menelangkupkanku pada rumpun-rumpun kesemestaan. Abadi, karena mustahil dapat kembali.

    Tersedu sedat dalam sebuah puncak nikmat yang mendahsyat, menjadi sebab bagi setiap hawa tuk tersesat.


    Matikan komputer atau ponsel anda, bangkit dari kursi lalu pergi keluar rumah. Berhenti onani dan masturbasi. Temui musuh, berkelahilah! Buktikan bahwa anda hidup.

    Rasa meluluh diguyur hujan yang meremah jatuh. Sesekali mewujud kala petir menggemuruh. Selebihnya, kamu adalah perih yang tak terbasuh.


    Rokok. Begitulah aku memanggilmu, saat malam selalu beku dan ketika pikir mendadak jenu. Tiada lain yang aku mau, hanya menekurimu.

    Malam, senantiasa menghujam lara, tersudut dalam pernyataan kecut. Saat riuh terabaikan, dan gelap sepi pun mengawang.

    Nomaden. Menjual hingar, namun pedih terajam. Sekedar kumpulan bianglala atau tong setan, yang kau riuhkan saat gelap menjelang. Lalu, teracuh ketika pagi datang.

    Kafein dan nikotin adalah konstelasi bintang yang sempurna. Sayangnya, formasi hanyalah ilusi. Jarak ribuan tahun cahaya menjadi bukti akan kisah nyata kita.


    Hidup menggemang di permukaan kelam, saat bintang turun tahkta menjadi sekedar periuh malam. Kita yang memilih hidup menjadi beku dan membiarkan hati terdera pilu.

    Cahaya meretas digigir jemu, lantunan Qur'an mengendap dalam labirin relung. Namun takdir tetap bersikukuh, dan malam memilih untuk jenuh.


    Lorong menyergap dalam sepi, sementara kita sibuk merepal sugesti. Sebuah fase terendah hanya demi membunuh risau yang berkelebatan.

    Rahasia demi rahasia berpasangan dengan hingarnya nyata, hingga lara menjelma rupa selaksa tawa.

    Hujan. Membasahi kerontang penantian penuh kecemasan, namun begitu cepat melesat dipeluk tetanah dan berayun manja pada dedaunan.

    Teruntukmu: Inspirasiku, yang menghembuskan nafas pada setiap kata, yang meniupkan ruh pada semua karya.


    Ikhlaskan apa yang telah tergerus alur takdir, karena kita hanyalah dua fakir, dipermainkan fikir, dengan cinta sebagi senjata semesta terakhir.

    Pedang adalah kamu. Melengkung. Mengukungku pada busur-busur kesemestaan. Menyanderaku dalam kisah berduri, menyusupkan romansa diantara luka menjeri.

    Tanamkan kesetiaan, pupuki ia dengan baja, sirami ia dengan romansa, lindungi ia dengan cinta hingga harum mekar membunga sampai mati termakan usia.

    Pisau menjadi lebih berbahaya di tangan wanita yang kau sangka lemah.

    Manusia. Apakah yang masih berharga darinya? Kapan kita memahami manusia sebagai kumpulan keinginan dan kesedihan?

    Bukan perempuan yang sulit dipahami, tetapi laki-laki yang terlalu angkuh untuk menistakan diri menjadi abdi.


    Bagai Adam yang khusyuk menghayati sepi, melihat garis pedih dan hitam dalam bilur jejak bidadari jahanam bersayapkan tirani.

    Pecahkan gelas, rajai malam gelegarkan bintang, ciumi aspal, perkosa setan, tiduri pacar dan mati sebagai prasasti.

    Ternyata otak seekor nyamuk lebih besar ketimbang otak seorang manusia, itulah alasan kenapa saya membenci nyamuk. Cukup!

    Ketika kedamaian dan keadilan menjadi tabu yang diharamkan. Percayalah, kita masih bisa menjadi setan yang menyayat pahala dengan lumuran dosa.


    Matahari, mawar dan nikotin. Semerbak harum sakura, membusuk ditelan cinta. Semesta membinal celoteh duka, bentangkan kelam tirani pusara.

    Jika pasangan kamu bilang "Aku tidak akan pernah meninggalkanmu", tonjok mukanya, ganti otaknya dengan sendok semen.
    Sendiri merawat kesunyian yang tumbuh berkelebatan.

    Teori logis kenapa wanita lebih memilih kecantikan dari pada kepintaran: Karena jumlah pria buta lebih banyak ketimbang pria pintar.

    Hirup aroma darah menggenang, berdirilah dintara tumpukan tubuh hangus yang dikelilingi kepulan asap mesiu. Pertempuran mendewasakanmu!

    Kami adalah sebait kata dari aksara tumpah, tertulis dengan tinta merah sewarna darah, menggenang diatas air mata luka. Berlafal: Ketidakadilan.

    Cekikik cela dan gemerisik bisik mencabik-cabik. Rokok sesorean, pematik menjentik terik. Terbakar rindu, dihisap cemburu, tercecer diantara lintingan asap pilu.


    Mantan. Lebih baik memaafkan dari pada mempercayainya kembali. Tetapi harus saling menghargai. Tutup pintu dengan baik, jaga silaturahmi...

    Mantan. Biar bagaimanapun, dia pernah mengisi keindahan bersamamu. Dan kalaupun ada kenangan pahit, berterimakasihlah pada mantan.

    Bukankah kesempurnaan rasa kopi itu karena rasa pahitnya?

    Kenanglah masalalu seperti kupu-kupu yang menghisap madu tanpa pernah merusak bunga itu, masa depanmu.

    Jembatan asa, tak kunjung tuntas untuk diputuskan. Keras kepala berpanjang-panjang. Menolak untuk cengeng tapi takut terlihat peka.

    Kekuatan satir menertawakan luka, mengolok-olok derita dan menggumulinya hingga senja.

    Mendadak kita punya kendali atas takdir, atas cinta dan atas luka. Kesedihan jadi kenangan, yang tinggal lebih dekat dan keras kepala. Bahkan cinta pun dihidupi luka.


    Pagi yang lembut terasa seperti hosti, setelah gugusan bintang cemerlang menaungi malam. Lalu pijar langit biru meluncur menguasai siang, hingga senja ambil kendali mengupas malam.

    Hidup seperti segelas kopi yang merasuk kedalam satuan detik. Cobaan.. Cobaan.. Ujian... Yang senantiasa melebur rapi dalam setiap tegukan.

    Cahaya bulan pinjaman surya di seberang kelam. Menyimpan nama lelapkan dunia, menjerat mimpi, mengutuk sunyi.

    Kau datang sebagai terang, memupuskan segala batasan logika dan alasan. Kini, kutitipkan haus padamu, dewi angin yang membadai pilu.

    Kamilah manusia, dari Adam melewati masa, dari segumpal darah hingga bernyawa. Sampai suatu saat nanti pergi jauh, sirna berpayung dosa.

    Baik betina maupun jantan, baik budiman maupun bajingan. Semua dikemas dalam kamus peradaban, tentang hati, do'a dan sebilah pedang.

    Hidup, barangkali memang seperti sebatang rokok. Sebelum sesap hisap yang terakhir, dan segalanya mulai menjadi getir.

    Selepas hujan tengah malam, sebelum sulur cahaya fajar mekar. Seorang pendosa terkesiap gemetar: sekujur tubuhnya bergetah nanah kena kusta dan nista.


    Islam tidak pernah mengharamkan cinta. Islam hanya mengarahkan cinta agar ia berjalan pada koridornya. Jaga kehormatan, raih kemuliaan.

    Kita pernah berteka-teki, dari apakah terbuat sebiji kopi ini? "Dari airmata," katamu, "yang ketika jatuh tak pernah merasa kehilangan apa-apa."


    Dalam kopi hitam, tercipta karya putih. Dengan unsur cinta disetiap gelasnya, yang memacu daya pikir sehingga lahirlah teori besar.

    Kopi adalah kehidupan itu sendiri, kita merasakan nikmat dan pahitnya kopi, karena kita tahu indah dan pahitnya hidup bila mencintai.

    Kopi seperti halnya Cinta. Tak memaksa untuk dicecap, tapi kita mampu tersenyum meski kita sadar ada rasa pahit didalamnya.

Sabtu, 29 Maret 2014

Coretan Usang 2

  •  
     
    Wanita cantik tapi nurani buruk, laksana cincin emas permata yang digantung dihidung babi.

    Jika iblis adalah anarkis terbesar sejagat raya, maka setan adalah vandalis terbesar kedua setelah ras manusia.


    Sekitar 4 hari yang lalu saya bertemu dengan betina palsu, saya kira putri duyung, ternyata peri kacangan yang bergaya Elvis.

    Tidur dan berharap bangun-bangun telah bermetamorfosa menjadi alien yang siap menjajah bumi dan menguasainya.


    Tidak jadi keluar untuk malam mingguan karena rumah tertimpa batu prasejarah besar. Dibatunya tertulus "Love, Bob"

    Alien zombie setengah robot ini pamit dulu ya. Selamat malam, jangan lupa makan aspal kalau besok pagi mukamu masih sama.


    2011 lalu saya sempat menjadi manusia, sekarang juga masih. Karena saya sibuk terbang dan makan rumput.

    Manusia perlu moral untuk hidup, tapi tak butuh penyeragaman moral untuk hidup di tanah yang Bhineka.


    Hidup ini perang. Berhenti berpikir seperti serdadu dan mulai berpikir bagai panglima.

    Ketidaksempurnaan membuat ia sempurna, kekurangan membuat ia berkecukupan. Hanya kedangkalan yang akan membunuhnya.

    Kita tidak mengklaim kebenaran, kita hanya meminta kesetaraan.

    Hatimu besar, tapi tak sebesar obsesimu untuk masuk surga. Kasihan.


    Manusia punya banyak sisi kuat, lemah, gelap hingga terang. Dan jika pintar membalutnya dengan seni, semua sisi (bisa) jadi keren.

    "Saya bukan perokok, tapi saya masih belum yakin jika saya bukan perokok". Demikian ucap saya kepada desi bebek sebelum dilindas truk.


    Jika meraih surga adalah dengan cara menginjak HAM, menghidupi pelacur dan pluralisme, maka saya memilih neraka saja.

    Meniduri beberapa sapi milik tetangga itu hanya membuat saya merasa seperti putri duyung yang menang togel.


    Sekilas 'mainstream' itu terdengar seperti 'ice cream'. Makannya wajah perempuan mainstream mirip paddle pop.

    Perempuan sudah terlalu lama terperangkap dalam pakem mainstream, mereka pikir cantik adalah berpakaian layaknya pemain sinetron.


    Melihat mentalis yang melipat sendok dengan pikirannya. Munculah pertanyaan, "Apa yang mereka lakukan saat buah zakarnya ketendang?"

    Salah satu kesalahan terbesar dalam hidup adalah ketika kamu ingin menjadi orang lain hingga kamu melupakan dirimu sendiri.


    Ketika keadaan mengharuskan kamu untuk menangis, tak usah berpura-pura, menangislah. Tidak semua air mata berarti lemah.

    Saat kau membalas kebencian dengan amarah dan caci maki, saat itulah musuhmu menang.


    Saat terberat manusia adalah ketika ia pulang dengan hati kosong dan tangan penuh darah. Mungkin dia habis makan hatinya sendiri.

    Dan yang saya tidak suka dari Twitter adalah keterbatasan 140 karakternya. Ia memaksa kita untuk terlihat (sok) tajam dan esensial


    Dari mercu suar yang padam terinjak cinta dan kesetiaan. Nadi ini berpendar, bersamanya, selamanya.

    Mungkin, ketika kamu menginginkan sesuatu, ia akan susah terwujud, termasuk kematian.
    Serunya membingkai masa lalu (masa kecil) dimana kita masih sangat ranum, angkuh dan begitu gigih melawan dunia.

    Sedang hidup di desa yang konon bisa mengubah manusia jahat menjadi baik dan manusia baik menjadi Tuhan.



    Kapan terakhir kali kamu bercermin? Kapan terakhir kali kamu menyukai apa yang kamu lihat disana?

    Masukkan kaos kaki kedalam mangkok, sirami dengan susu, masukkan mangkok kedalam kulkas, lalu kawini seekor ular.

    Selalu melihat pena sebagai alat perang. Ketika ia digoreskan, perang dimulai. Dan rasa takut sirna seketika.



    Alam adalah sumber cinta yang sangat agung. Sikap peduli terhadap alam adalah ciri manusia merdeka. Jadilah manusia seperti itu.

    Menceburkan diri ke kolam insto adalah solusi tepat guna dikala mata anda tertimpa truk. Saya sarankan jangan memakai kacamata renang.

    Kamar, tempat dimana saya tidur dan menumpahkan segala emosi serta pikiran dari yang terkonsep hingga tidak.



    Wanita tertusuk belati, mimpi majikan menjadi nyata. Saatnya puisi kembali bermakna, cinta adalah prolog akhir semesta.

    Eksotisme senja, seindah nurani untuk peduli kepada sesama. Dimana pijar cahaya kebenaran adalah terang yang tunggal.


    Menerima kenyataan asumsi bahwa wayang hanya untuk kosumsi kakek nenek saja, anak muda lebih tertarik dengan sesuatu yang tidak keren sama sekali.

    Selamat pagi hujan. Pohon-pohon yang melupakan akar namun berharap bunga-bunga tumbuh mekar.


    Selamat menyetubuhi malam semua yang berTuhan maupun tak berTuhan. Jangan lupa makan kabel sebelum ngantuk dan tertidur.

    Sebenarnya menyenangkan ketika kita bisa tidur sendiri tanpa harus dinina-bobokkan masalah.


    Angin malam menggiring awan hitam bermaterikan ribuan liter air memanipulasi langit agar tampak sedih setelah tersenyum seharian.

    Buat cowok-cowok menyedihkan yang suka tawuran, ingat kata Bung Karno: "Bebek memang selalu rame-rame, tapi Elang terbang sendirian."


    Salah satu masalah terbesar hidup ini adalah ketika kita gak nemu juga dimana passion kita. Serasa hidup minjem tubuh orang lain.

    So sweet itu naik sepeda onthel keliling kota tua berboncengria sambil nyambitin beberapa kaca.


    Misalnya aku orangnya nekat, kalau kepala kamu kelindas Truk, sudah pasti sopirnya aku.

    Sekalipun anda menyukai boyband bisa jadi anda tidak alay/lebay karena mungkin anda tidak merasa keren.


    Kaum alay-lebay menghendaki semacam recognition bahwa mereka adalah sebagian dari trend.

    Sebuah nilai ke-keren-an yang diakui secara mutawatir oleh mereka yang telah dibaptis sebagai pria dangkal dan wanita dungu.


    Alay-lebay itu fenomena global, dalam berbagai variannya ada dimana-mana. Mungkin anda termasuk.

    Saya menulis ini sambil menyeruput kopi panas dan menghisap rokok satu batang. Dan itu, sungguh, tidak membuat saya merasa kafir.


    Sedang berlagak seperti layaknya kambing yang tak punya kreatifitas dan imajinasi yang original.

    Iman dan ilmu memiliki hubungan yang unik. Idealnya, iman dan ilmu 'harus' menyatu dalam satu wadah, diri kita.


    Kepedulian tanpa atribut dan hingar-bingar yang mengakar.

    Wujud asli kita bergantung pada nafsu baik/buruk yang tengah menguasai diri kita.


    Rupa manusia yang sesungguhnya akan diketahui manakala Sangkakala telah menggema dipenjuru alam semesta.

    Segala sesuatu yang bersifat baik adalah indah. Entah itu kebaikan yang bersifat relatif maupun mutlak.
    Berupaya melebarkan praktek budaya, kalau semua multikulturalis dunia jadi monokultural.

    Sesaat romansa senja. Hati saya membasah oleh air mata, dan jiwa sejuk karena cinta kepada Sang Ilahi.


    Cherybele merasa bahwa dirinya adalah segelintir orang yang punya selera seni paling keren. Padahal ia sebenarnya alay dan alay itu tidak keren.

    Pikiran bersileweran tanpa ujung pangkal, hilang dan timbul. Ada satu hal yang melekat kuat dan mengganggu dihati, kamu.


    Tenggelam pada halusinasi yang kosong dan semu akan betapa agungnya cinta alam semesta.

    Senja mulai surut, menggelap gradasikan semak dan rona langit, riasi cakrawala dengan kontur memukaunya malam.


    Logika konyol yang tidak perlu kita bela dari sederet musisi lokal yang dianggap impressive padahal sebenarnya alay.

    Memang benar sekali bahwa musisi boy/grilband hanya playing buat nyenengin alat vital para pengemarnya saja.


    Semesta adil dalam hal cinta dan perang.

    Menjadikan santri sebagai belati, yang manifestasinya berbentuk pelaksanaan syariat secara formal sebagai hukum yang positi.


    Dari sela reruntuhan yang basah oleh isak tangis dan air mata, lahirlah kamu, penguasa hari yang hangat dan penuh cinta.

    Sebaiknya kamu belajar berjalan dulu, Nak! Barulah kamu bisa berlari.

    Reformasi, seakan dalam sepatah kata itu, ditemukan rumusan yang paling padat dari seluruh gelora, gejolak dan aspirasi.


    Berkutat dalam dunia transenden dengan nuansa estakologis sehingga sama sekali tidak bersentuhan dengan wilayah profan.

    manusia, cinta dan sejarah. Kesadaran akan terkunci dalam masa kini yang kosong dan sesaat, yaitu dalam urutan persepsi yang tak berkaitan satu sama lain.


    Salaf, merupakan cermin ajaran Islam yang belum terkontaminasi oleh paradigma sosial yang sangat kompleks.

    Menurut filosofinya, secara alamiah. Perempuan memang 'diprogam' untuk banyak makan.


    Kenapa harus ada matahari tenggelam dihari yang sempurna ini?

    Seniman itu profesi sakral. Siapa saja bisa klaim diri sebagai musisi, pelukis, penari dll. Tapi tidak semua layak menyandang gelar seniman.


    Percaya diri suka diartikan sombong di bangsa yang minder.

    Gagah itu: membukakan pintu untuk perempuan (siapa saja), mempersilahkannya masuk duluan, kunci pintunya, lalu ledakkan gedungnya dari luar hingga rata.


    Lebih baik tenggelam di danau prasejarah daripada menjadi lelaki yang di subordinasi perempuan seumur hidup.

    Karena dengan terbang dan bernyanyi, burung tetaplah menjadi burung, bukan anak ayam atau kelinci.


    Menggigil tubuhku sadari alam, disini aku kecil dan tak berarti.

    Trendy itu bukan yang lagi nge-trend. Trendy itu berani menjadi diri sendiri.


    Senja tersesat dikotamu. Ada beberapa kisah tersimpan, entah rasional atau tidak, keniscayaan kisah akan menggoyak yang abadi (kenangan).

    Sudahlah nak, terkadang apa yang tidak kamu bicarakan lebih bernilai dari apa yang kamu bicarakan.
    Kau tak sekedar menulis hujan. Dihatiku, puisimu adalah badai. Badai peruntuh kekang.

    Barangkali kunang-kunang yang terbang di ketinggian itu yang lebih mengerti tentang cinta, dripada kita yang hatinya terlalu komerSIAL.


    Dia adalah kosong yang tunggal. Dia bagai suara hangat senja senandung tanpa kata mengaburkan gelap rindu Raja tanpa mahkota.

    Alay-lebay itu kontra-kultur yang sudah terkena komodifikasi, kontra-kultur yang sudah direduksi menjadi sekedar citra-citra artifisial doang.


    Alay, dibanyak sisi mirip dengan multikulturalis yang sedikit fanatik di satu sisi, merasa superior dan dangkal daya apreasinya.

    Namaya juga hidup, Allah yang nentuin, kita yang jalanin, dan orang lain yang ngomentarin.



    Inspirasi terbesar ada pada kehidupan seputar dan alam terbuka. Bukan pada manusia-manusia super hero.

    Aksi kemanusiaan akan segera dilaksanakan, segelas kopi panas beraroma melati awali perubahan.


    Alam, yang terdiri dari entititas, diturunkan dari Wujud yang transenden, yang satu, yang Esa, melalui hirarki substansial material.

    Spesies manusia bukan puncak evoulusi, evolusi tidak mempunyai puncak dan yang disebut evolusioner tidak pernah ada.



    Sampai kapanpun pesona gedung beton yang menancap diatas bumi tak akan mampu menandingi cantiknya sebatang pohon yang hidup freedom di Alam.

    Suara yang menggema dilubuk sanubariku, suara yang mampu menembus kejantananku begitu dalam, suara alam.


    Makin majunya genetika, bukti-bukti tak terbantahkan dari adanya evolusi makin mengukuhkan gagasan Darwin yang awalnya ditertawakan.

    Seperti mamalia lain, manusia adalah hasil evolusi mamalia purba, binatang kecil seperti tikus yang hidup di zaman Mezoikum.


    Cinta itu tidak membutuhkan bayaran, tidak juga ke-eksis-an. Cinta itu urusan hati, begitu pula dengan cinta alam dan lingkungan.

    Berani hidup atau berani mati. Manusia bebas memilih keputusan, tapi tidak bebas memilih konsekuensinya.


    Kalau memang tidak bisa memberi apa-apa kepada alam, setidaknya tidak merusaknya. #JogjaOraDidol

    Manusia punya kekuatan besar dalam mengambil apa yang ia inginkan dari alam. Sampai akhirnya, alam ini berubah.


    Kebahagiaan itu keren, bisa menular happy wedding, friends, family. Everlast!
    Being romantic that is a mindset. Sebenarnya, kamu bisa membuat semua tempat menjadi manis.

    Penulis yang hebat adalah penulis yang mampu melihat dunia dengan perspektif yang berbeda ~ Zeitgeist


    Yang dirumah, sudahlah, matikan TV, ini weekend, bebaskan diri dari tontonan-tontonan alay. Baca buku aja gimana?

    Sejuknya kaki gunung dan hangatnya tepi pantai. Maka, nikmat alam manakah yang kamu dustakan?


    Difusi antar dimensi, suara dan nuansa adalah bahan dasar pembentuk musik yang natural, yang alami.

    Antara musik dan manusia, keduanya saling berkelin dan bersimbiosa dalam harmoni.


    ke-Cinta-an kalian yang melebihi batas akan menjadikan kalian sebagai metafora tentatif di setiap nafas revolusi yang semesta suarakan.


    Aku keren karena aku orang Indonesia, dan Indonesia itu memang keren, makannya aku juga keren.


    Merokok dapat merangsang imajinasi kreatif dan juga sebagai penenang dikala gegalauan mengakar.


    Sosial media telah membuat orang menjadi melebih-lebihkan gegalauan mereka. Padahal sih gak gitu-gitu amat.

    Saya merokok bukan berarti sedang mencari jalan menuju kematian, melainkan karena cinta dan ketulusan yang kekal.



    Aku to aku to pengen banget bantu, tapo ya piye yo lawong 22nya juga koncoku.

    << SD-nya sering main, jalan-jalan, lihat pantai, daki gunung, nyebrang pulau, pergi kebulan. Begitu dikurung dipondok ya pantes kalau otaknya sakit-sakitan.


    "Saya punya pacar baru namanya ima, nama lengkapnya imajinasi". - Bob, penduduk bumi, 17 th, pecandu mantan, suka bingung.

    Romantis: Tangan kiriku menggandeng lengannya, tangan kananku menenteng kepalanya.


    Mati adalah pasti, kita ini calon mayat, dan itu keren.


    Konsep yang matang akan menghasilkan karya yang indah.


    Ketika malam tak lagi bersahabat, hanyaa rokok yang menjadi teman seperjuangan.

    "Lupakan Dia, Lanjutkan Hidupmu!"


    Saat kita mengidamkan keadilan, kadang sikap itu dinilai sebagai iri hati. Oleh orang-orang yang dangkal tentunya.

    Kalau sudah begini, biasaya tidur pakai slayer merah putih buat tutupan mata. Siapa tau bangun-bangun sudah bisa kembali ke zaman penjajahan.


    Merokok atau main-main asap tembakau itu seni, estetika. Namun, agar lebih random, memainkannya juga harus dengan ber-etika.

    Aku loh bodo amat diomong opo wae sing penteng atine disaponi teros, dikumbah bendina. Diapik-apik yo Alhamdulillah dielek-elek yo Sukurillah.


    Kita bergulat untuk hidup, untuk memilih yang terbaik. Bukan pasrah Diapakan saja oleh perempuan.

    Dulu, Dulu sekali, saya tidak menyukai Indonesia. Tapi, begitu saya tau kalau sejarahnya dulu pernah perang, saya menjadi menyukainya.



    Selama ini saya kira saya tak pernah menyukai magelang. Tapi entah kenapa waktu itu saya enggan meninggalkannya.

    Saya suka memandang birunya langit yang begitu jernih, semacam kejujuran yang menyejukkan hati.


    Saya suka berlama-lama duduk di dermaga kayu hingga malam tiba. Mengikuti gradasi langit dari biru, kemuning, dan akhirnya menghitam.

    Saya mengerti bahwa alam tak pernah bohong. Dari pagi, siang, sore hingga malam ia selalu memberi keindahan yang pasti, yang baru.


    Menjadi dewasa ternyata tak cukup buruk, namun kenangan-kenangan lucu di masa lampau niscaya membuat hati terasa remuk.

    Dalam otak kecil ini, hampir setiap hari terbesit pikiran. Memori ini serasa telah penuh. Saya harus segera menulisinya sebelum kepala ini meledak.


    Pagi ini, meski gelap dan berkabut, hatiku begitu tenang, semacam ikhlas, entah mengikhlaskan apa.

    Tuhan, bolehkah aku mengenang? Sejarah masa kanak-kanak malam ini terasa nyata sekali, serasa bisa kusentuh lalu kupeluk.



    Kucing adalah salah satu binatang yang saya benci. #Why karena mereka mempunyai bentuk tubuh yang aneh.

    Salah satu kunci untuk tetap hidup di zaman robot seperti ini adalah: "Jangan pernah percaya siapapun! Kecuali Tuhan, Nabi dan kedua orang tua."



    "Mereka yang Melampaui Waktu" film dokumenter yang luar biasa brengsek bagusnya.

    Lambaian tangan kalian, selalu menjadikan malam ini indah. Dan ingatkan aku, wahai sahabat, untuk selalu pulang kesana.



    Bahkan, jika dunia berubah secepat bentuk-bentuk mega, segala yang sempurna pada akhirnya akan kembali pada yang purba.

    Sungai elegi lautan arti lautan ujung, manakala elegi rinai indah nian dan untai kalbu adalah puisi. Hilang untuk jawaban adalah nestapa.



    Memang buat apa cinta? Tertawai saja. Tertawa sepuasnya karena hidup dan realita ternyata paham benar caranya bercanda.

    Terlepas dari romansa picisan dan cinta murahan yang menjangkiti labiri drama pria-wanita muda. Faktor ini jauh lebih memusingkan: ereksi dipagi hari.



    Walaupun senja hanya berlangsung sementara. Kendati tidak abadi, ia akan selalu setia terulang kembali esok hari.

    Hidup itu pena penuh tinta, dan mati adalah kumpulan ceritanya.



    Efek domino muncul disetiap celah kesempatan, kemudian diakhiri dengan dominasi, dengan diaspora sebagai skenario terburuk.

    Analisa yang cukup liar dan frontal, bebobot dan tajam. Seperti menyayat luka menggunakan garpu, milik tetangga.



    Cinta terwujud ketika aku memanah tanpa mata. Disaat puisi berbadai hebat dan ketika itulah kekosongan bernyawa.

    Putus itu lumrah dan itu bukan masalah. Percuma ditangisi, lebih baik tersenyum sambil mengantarnya pergi.



    Meniti hati demi hati, menjalin memori dan imajinasi, meninggalkan bilangan, mengutuk impian.

    Malam ini saya pergi membunuh jarak. Karena jarak menumbuhkan harap, namun harap mengutuk jarak.


    Ketika tidur menjadi hal yang ditakuti. Karena ada kalanya anda muncul tiba-tiba dibalik mimpi.

    Agaknya rindu lebih bermakna ketika pertemuan itu tidak pernah ada. Semoga kita tidak pernah lagi bertemu.


    Semuanya cuma soal waktu, sekalipun waktu seringkali mengecewakan disaat-saat tertentu. Waktu...

    Setiap kepala bebas berseru akan kebebasan yang hakiki, dalam suara tersendiri, suara dalam belati.


    "Doi tinggal dimana?" Tanyanya, aku jawab "Masa depan". Lalu aku pura-pura sibuk menenggak kopi. Dia diam...

    Terkadang ada kalanya kita resah, berspekulasi. Asik sendiri melamunkan sesuatu yang tidak pasti, atau barangkali yang tidak pernah terjadi.


    Mungkin manusia adalah satu-satunya makhluk yang mampu bertingkah seolah-olah tidak memiliki Tuhan.

    Serasa sedang bermain garis-garis katulistiwa. Menguasai bumi. Cafein Nikotin. Hitam, kelam, tanpa dendam. Memabukkan tanpa membahayakan.



    47 ribu secangkir panas dan tidak penuh. Menghantarkan saya pergi jauh berhalusinasi tanpa jarak tempuh. Kopi tai judulnya, jatuh cinta agaknya.

    Bersama malam, dalam diam. Sepotong rahasia memaknai kenangan itu. Cahaya menjalar subuh, seorang wanita menemukan hatinya tinggal separuh.

    Dimana setiap kepakan sayap dapat menjadi sebuah gerak yang terakhir, dan setiap tegukan darah menjadi manis yang getir.

     

    Ingin sekali rasanya dijemput alien dan pindah ke planet Mars naik piring terbang. Disana masyarakatnya lebih toleran dari pada di Bumi.

    Siapapun yang mbajak akunku tak sumpahin impoten tujuh turunan. Presiden sekalipun!



    Wahabi mengajarkan manusia untuk menjadi binatang, dan ironisnya tak ada seekor binatang pun yang mau untuk menjadi manusia.

    Seperti hadirmu dikala malam tiba. Jujur, tulus dan tanpa sandiwara. Teduhnya seperti hujan dalam mimpi sang Raja.


    Baru kali ini sejak hidup di planet Mars lihat produk makanan yang tanggal expirednya bukan 2014 tapi 2015, itupun kiriman dari Bumi.

    Pernah dengar istilah Sanger? Bukan nama pulau tapi nama kopi khas Aceh yang rasanya jauh lebih nikmat dari tonjokannya Manohara.



    Malam ini, butiran kopi bicara tentang rahasia di satu sore yang tidak lagi ada. Mereka bicara dalam diam, dalam bisu yang menjerit sesaat sebelum tenggelam.

    Saya sudah tidak peduli apa itu cinta dan obsesi. Melihat anda tersenyum saja sudah cukup. Selanjutnya tidak perlu ada harapan lagi.



    Malam adalah buih dari gelas kopi hitam tanpa gula yang menolak diajak bicara karena bintang hanya mampu merona tanpa suara.

    Saya dididik untuk tidak mengumbar cinta dengan sesumbar.

    Malam ini dingin. Kepada petir, saya memesan badai malam ini untuk menemani secangkir kopi beraroma melati.



    Bandel yang berkualitas itu bandel yang tidak narsistik. Berani melawan sesuatu yang lebih kejam dan tidak merugikan yang lemah.

    Ngopi-ngopi intelektual malam ini 09.00 PM - Merayakan absurditas.



    "Adalah berhijab, taat agama dan menjaga kehormatanya" - Cukup. Cukup itu saja, sekian dan terimakasih.

    Jika saya memiliki musuh, saya akan memaafkannya. Lalu mengajaknya ketempat yang tenang, baru menghabisinya disana.

     

    Menurut saya secara pribadi, kebahagiaan adalah kesempurnaan yang mutlak.

    JRX Sekali muncul di TV, beberapa Ibu-ibu rumah tangga di planet Mars yang menonton langsung membakar TVnya, lalu mengajak keluarganya untuk bunuh diri.



    Petualangan adalah pergi tanpa titik tujuan, membiarkan diriku tersesat dihutan. Mencari dan memilih hingga aku tak peduli kapan harus pulang.

    Minggu ini kita adalah satu, dan jarak harus mengalah untuk sementara waktu. Karena apa yang dipisahkan oleh jarak, tidak semestinya disatukan oleh rindu.

    Sikapmu menginjak cintaku, menangkapnya dengan perih yang nyata. Lalu membuangnya ke planet tak berpenghuni, sepi, dan mustahil bisa kembali lagi.

     

    Menurut saya, kopi dan rokok adalah salah satu substansi penghasil orang-orang yang jenius. Contahnya: Saya.


    "Oke, saya tahu. Saya berjanji tidak akan merokok lagi." ~ Pria menyedihkan asal semarang yang takut sama pacarnya sendiri.



    Menyongsong malam dengan sebatang kretek beraroma melati kematian yang terselip di bokong cantik nan anggun milik manohara.

    Menangisi keabadian, dihantui gemuruh hujan, sebuah roman besar dari langit. Sampai nanti, sampai mati, sampai Naruto lupa caranya onani.


    Puisi terbaik adalah puisi yang lahir, hidup dan mati bersamamu.

    Kamu adalah pembawa petaka yang selalu kurindukan.

    Seperti lukisan, tulisan juga seni, juga bisa abstrak. Dan inteprestasi liar milik kalianlah penentu arah dan tema tulisan tersebut.


    Bisikan lirih sang Ratu adil kepada pencari keadilan, "Menyerahlah kekasihku, dunia bukan milikmu lagi"

    Saya sangat mencintai misteri. Karena semua misteri sebenarnya tidak ada yang tidak pernah indah.


    Walau negara berantakan, namun romansa dan cinta dalam diri kita masing-masing tak akan pernah padam.

    tidak ada yang memiliki malam sepekat ini selain dirimu. Bersabarlah, cahaya subuh itu ada.



    Lihatlah bulan, jadikan ia cahaya bersahaja yang getir dimalam laknat para pendosa. Sepi ini tanpa nama, namun dingin begitu bermakna.

    Berbekal bensin kita telusuri jalanan, lalu temukan cinta di sisi gelap kehidupan. Aku bersamamu kawan.

    Pagi yang getir mengajak berbicara, dalam butir nanar akan hilangnya petak semesta. Lukisan berkanvas hitam, yang laknat disuatu malam.


    *** 

      
     

Selasa, 18 Februari 2014

Coretan Usang 1

"Saya punya titik lemah untuk puisi. Siapapun yang dapat mempuisikan sesuatu dengan indah akan terlihat cantik/gagah dimata saya."
  • Playboy syari'ah itu ngga punya pacar, tapi partner ta'arufannya banyak.

  • Memagari mata saya dengan eyeliner agar terlindung dari dosa saat memandangi kamu, Sayang :)
  • Aku adalah bunga yang dirontokkan dibumiku sendiri.

  • Indonesia harus punya cermin sebesar angkasa, agar ia taubetapa  menyedihkan wajahnya!

  • Lebih mudah mengubah plutonium dari pada mengubah sifat lebay wanita dungu.

  • Ketika sepi membelai manja, gemuruh riuh angin merajuk membawa dingin, tiada yang lebih menyenangkan dari pada mengais romansa nikotin.

  • Sedang mengumpulkan ide-ide visual untuk perubahan. Goal: sesuatu yang simpel, kuat, dan bisa meledakkan istana negara.

  • Wanita adalah manifestasi dari semua sikap 'Tercela' yang diagung-agungkan melalui pembodohan yang mengatasnamakan cinta.
  • Sederhana, adalah jawaban dari segala hiruk pikuk kerumitan peradaban masa kini. Hidup lebih cantik jika sederhana.

  • Jika kamu tak mampu pecahkan rekor dunia, cukup pecahkan rekor-rekormu sendiri. Semisal bangun lebih pagi, Berbagi, Atau lebih menghargai Alam. "The Next Of Hercules"

  • Malam minggu, silahkan bahagiakan pacar masing-masing. Urusan Negara biar saya yang urus :)

  • Senyum dan tawalah tempat terbaik untuk sembunyi, orang-orang akan menyembuhkan. Dan dirimu sendirilah orang terbaik untuk dibodohi.

  • Ratu angan terlahir buta. Buta akan kasih sayang, perubahan dan garis darah. Semoga saja ia bukan kamu.

  • Kamu boleh belajar dari saya, asalkan saya juga boleh belajar dari kamu. Tapi, sekarang kita belajar tidur dulu yuk.
  • Manusia adalah kajian abstrak dari sejenis substansi yang hampir mustahil ditebak dengan acak.
  • Bersama cahaya semesta dan senandung surya, lahirlah kamu; penguasa hari yang hangat dan penuh cinta. 
  • Karena proses kedewasaan itu muncul dari balik kisah kelam, sekalipun berlumur dendam.
  • Filsafat muncul ketika orang-orang mulai memikirkan dan berdiskusi akan keadaan Alam, Dunia, dan Perubahan.
  • Pahlawan tak lagi datang dari kurusetra, namun dalam dominasi cinta besar di tengah bencana.
  • Termasuk benci yang melahirkan ketidakadilan; Benci Syi'ah lalu tak berduka atas Husain.
  • Gelap kini semakin bersahabat, seperti sunyi merajuk untuk tetap berdansa.
  • Jika semua adalah anugrah Allah, mengapa kalian lebih memilih payung ketimbang menari-nari dibawah guyuran hujan? 
  • Sembunyilah dibalik lipatan cinta, saat datang terik hujan, katakanlah, ia adalah harta paling berhargamu.
  • Kekuatanmu adalah kelemahanmu. Kelemahanmu adalah kekuatanmu. :) Damn!
  • Dan menyadarkan kita mencintai tempat dimana kita dilahirkan dan tempat dimana kita kembali duduk dan mati
  • Dan Hujanpun turun memperdengarkan nyanyian tak teratur yang komposernya tak pernah mau kelihatan. Lari sembunyi? atau mendengarkan?
  • Dibangunkan oleh secangkir kopi, rokok dan senda gurau Alam yang merindu akan cinta besar-Mu duhai Manusia. Selamat pagi.
  • Dalam panas ada terang, dalam dingin ada teduh, dalam cerah ada hangat, dalam hujan ada sejuk. Tiada cuaca buruk, pada Rabbnya kita tunduk.
  • Dewasa itu jangan cuma kata-kata. Tapi, buktikan bahwa kamu benar-benar dewasa dan tidak seperti sampah. kesana-kesini "nyemplok"
  • Dan pada akhirnya menjadikan manusia sebagai makhluk nihil esensi yang hanya mengejar cinta dangkal.
  • Ingin sekali rasanya mencari satu-satu anak alay nan lebay itu dirumahnya, lalu menampari mereka didepan Ibunya masing-masing.
  • Saya memimpikan masa depan yang begitu kuno, terjebak romansa liar didalam hati klasik bertenaga cinta yang begitu cantik.
  • Belajar melihat gambar kecil karena kemampuan melihat gambar besar bisa membuat saya mati dengan misterius
  • Tak harus bertelinga untuk mendengar. Bergulatlah dengan sunyi Manjakan emosi agar rasa merasa merasuk.
  • Dan selalu ada alasan mencintai Profesi, dedikasiseperti mencintai kekasih, jika itu atas passion.
  • Siapapun yang membenci saya terserah, terserah, terserah. Dengan lapang dada saya terima.
  • Menjadi diri sendiri konsekuensinya berat. Dijauhi, dimusuhi atau dianggap sok. Dan saya suka itu
  • Kebaikan datang dalam matahari pagi dan udara bersih digunung. Selebihnya, dengan tinta apakah kita dapat menulis setiap nafas kita?
  • Kamu tahu kamu sudah melakukannya dengan benar ketika tanganmu berdarah (terluka) namun hatimu bangga.
  • Stigma anak gaul dan sosialitanya saat ini adalah sampah Masyarakat.
  • Lebih baik dibenci karena menjadi diri sendiri daripada disukai karena menjadi penjilat.
  • Rawatlah kekasihmu sebelum ia membuatmu terawat dirumah sakit jiwa.
  • Cintaku datang bersama badai, gelegarnya begitu indah, runtuhkan semua dendam di Kerajaan hati cantikmu.
  • Semakin sulit temukan orang baik, orang yang sering menawari kita pertolongan. Kemana mereka? Apa telah punah?
  • Ciuman berpose dajal. Apakah ada prioritas khusus? Semoga mereka cepat sembuh.
  • Setelah sekian lama saling bersinggungan dalam satu lingkaran rotasi yang sama, kini hanya kebencian yang mereka miliki.
  • Walaupun saya mengalami sedikit pendewasaan, tetapi saya perlu sedikit memaki-maki orang, buat sedikit obvensif, karena hidup tidak akan jadi hidup kalau tidak Balance.
  • Semoga hari ini menjadi fiksi terlaris yang berujung pada peti mati penguasa & pelacur peradaban.
  • Selain bernafas melalui hidung, ternyata wanita juga dapat bernafas melalui bokongnya.
  • Wahai spesies insomnia, saya tidak tahu apakah anda benar metafor atas seberkas candu.
  • Perlu api untuk melawan hari, Perlu hati untuk melawan tirani.
  • Senja datang bersama misteri tentang gincu dan cermin retak tak beraturan. 
  • Berdiri seperti Raja, memegang tongkat bertatahkan emas dan permata dengan mahkota cantik dikepala.
  • Selamat malam. Meski retak, rapuh kadang tak bertuan, gumpalan darah ini sudah tak sabar ingin memecahkanmu, cinta.
  • Boyband. Lagu-lagu ini membuat saya ingin minum bensin dan meniduri beruang.
  • Dulu saya percaya setiap manusia lahir dengan potensi yang sama untuk menjadi Nabi, sekarang juga masih. Tapi saya tidak makan daging.
  • Sekali lagi selain mendengarkan setan dengarkanlah juga Tuhan agar kamu tahu kebenaran dari dua sisi yang berbeda.
  • Kukekalkan malam ini bersama desing peluru, cinta dan racun semesta.
  • Sub-kultur itu perlu sebagai penyeimbang atas seragamnya persepsi mainstream. Ini bukan benar/salah, ini tentang menjadi diri sendiri.
  • Hak perokok dan etika merokok adalah dasar dari sifat adil yang tidak melanggar HAM.
  • Kekasih, engkau kopi puncak malamku, pahit dan kelam tanpa kusedu.
  • Menanyakan kabar anda sebagai kalimat pembuka percakapan adalah sebuah kesia-siaan belaka. Maka dari itu, "Apa Kabar?"
  • Mungkin perlu seribu peluru lagi untuk bisa sampai disana, diruang tanpa detik dan kasih sayang.
  • Sudah selayaknya non-perokok juga memahami aspek personal para perokok untuk tetap menghargai aktivitasnya tersebut.
  • Hal paling luar biasa yang aku jumpai dalam hidup adalah hal yang biasa, apa adanya, tulus, sederhana.
  • Kenyang dalam bahasa Magelang berarti ereksi yang serius.
  • Kebiasaan mengapal itu tiada menambah kecerdasan, malah menjadikan saya  bodoh, mekanis, seperti mesin.
  • Modernisasi tanpa edukasi akan  melahirkan generasi yang hanya tahu cara  mengambil tapi lupa cara memberi.
  • Sekolah menghasilkan mesin komersil. Alam menghasilkan manusia manusia  berbudaya. Kombinasi keduanya barangkali alternatif.
  • Selamat menikmati petang, jangan lupa lihat sunset, sunset mengingatkan  kita akan keterbatasan waktu.
  • Saatnya tersesat di rimba asmara bersama ribuan puisi dari dalam pondok penjara.
  • Kamu adalah perajut kebenaran yang hidup dalam ruang bising tak bertuan.
  • Terseret arus cinta di tengah lautan dendam. Akulah nahkoda kapal yang karam.
  • Ditengah deru plastik & materi, hanya pemberontak yang bisa keluar hidup-hidup dari tahun
  • Ayo tunjukkan pagimu yang indah, seperti apa tetes embun di halamanmu. Hal yang sangat berharga yang sering kita lupakan.
  • Cinta itu bakal saya bawa sampai mati. Jadi, harus punya makna yang cukup dalam.
  • Selama wanita hanya dianggap properti, komoditi, bukan partner sejajar, maka krisis apapun tidak akan pernah terselesaikan!
  • Kendarai sepi, Rajai mimpi. Selamat tidur Raja dan Ratu malam, pemikir besar dan pengubah dunia. Simpan apimu untuk hari esok yang lebih kejam.
  • Aku adalah pecinta mimpi yang juga mencintaiku dikala hidup hanya menyajikan rotasi bisu dan palsu.
  • Kisah tentangmu akan terus dibaca zaman. Tersenyumlah!
  • Teramat banyak (me)lupa bahwa keindahan tidak lantas perlu memiliki nama dan oleh karenanya, ia tidak sempurna.
  • Aku adalah burung yang terbang menjamah pedasnya awan hitam
  • Insomnia? Ini pasti ulah Gorgom. Ini pasti konspirasi Freemason dan Illuminati. Dan ini pasti ga disediain konsumsi!
  • Satu balada dari baja untuk hati rapuhnya yang begitu cantik. Malam ini milikmu duhai peretak hati.
  • Karena reinkarnasi yang paling menyenangkan adalah menjadi kelinci. Hidup ceria penuh lompatan tanpa perlu mengenal Tuhan, lalu mati menuju bulan.
  • Apa salah saya sehingga malam-malam saya selalu dihantui sosok anda secara abstrak namun simultan dalam setiap selisih jam?
  • Malaikat kesepian, hatinya perih tersayat sisi gelap manusia, hari ini ia pulang, tinggalkan sakit dunia.
  • Saya baru tahu, ternyata nama saya memiliki arti yang bagus: keteguhan, kebijaksanaan, keikhlasan dan kasih sayang.
  • Mewarisi wabah eskatologi dengan pola pikir picik hasil cuci otak sinetron. Maka resmilah, masadepanmu tanpa makna.
  • Menimbun diri dipasir. Semoga temukan berlian. Hiasi jari cantik mereka yang hatinya sakit dan hilang.
  • Dengan wajah kotor dan hati berkarat, kita takkan pernah jadi bulu mata palsu semesta. Kita hanyalah Raja dan Ratu ketaksempurnaan.
  • Saya adalah apa yang saya tulis. Menurut saya dunia harus balance. Walau semua putih biarkan saya tetap hitam.
  • Saya tidak perlu anarkis atau memikirkan kudeta. Cukup serang dengan otak, lawan dengan ide.
  • Hanya terbuang, tak diakui, seperti kerikil yang mudah disingkirkan.
  • Selamat, gelar Tuhan sekarang jatuh pada Asiek Nervouz. Sembahlah terus berhala ini wahai para kurcaci-kurcaci fasis :)
  • Hatimu beku, jiwamu lelah, tak henti lawan dunia dengan mimpi besar untuk cinta.
  • Kebusukan, kau tampak anggun untuk Bidadari pagi di istana para pengobral mimpi.
  • Jika saya memesan seporsi pelukan dan secangkir hujan dipagi hari, maukah anda menemaniku untuk minum kopi?
  • Ketika "Bhineka Tungal Ika" mati, hanya menyisakan kata "tunggal" setelah dua kata lainnya dicuci dengan darah tikus.
  • Aku telah mengadopsi 3 bidadari dan 12 setan. Mungkin Raja akan senang mendengar berita ini.
  • Malam ini saya harus berperan sebagai peramal gadungan didalam alur mimpimu, sayang.
  • Ignoransi bisa terlihat keren! Tapi, di Indonesia ignoransi akan mengubur kita hidup-hidup.
  • Saya menerima apapun bentuk dan isi kepala kalian yang juga menerima saya dengan tangan terbuka.
  • Lebih baik tetap underground. Berbagi dengan sederhana, dari tangan ke tangan, hati ke hati. Dari pada mainstream tapi munafik.
  • Istilahnya, saya adalah domba. Domba yang pada awalnya hanya mengikuti gembala dan aturannya berubah menjadi domba pemakan gembala.
  • Semakin saya dimusuhi, semakin besar pula api saya untuk buktikan bahwa anda telah salah mengklaim saya. Lihat saja nanti!
  • Kita tidak bisa menangis diluar angkasa, karena tidak adanya gravitasi disana.
  • Saya lebih senang mempunyai 5 musuh yang energik dan kompeten daripada mempunyai 1 teman yang tidak begitu pandai.
  • Duhai pemahat malam, tugasmu esok sangatlah berat. Apapun itu, jalani dengan cinta.
  • Kalau dipikir-pikir hidup ini sebenarnya simpel. Makannya nggak usah dipikirin, biar ribet dan seru.
  • Berlayar, melawan waktu, merajut asa, mengejar cita, mencumbu setan. Ini adalah sebuah mimpi besar untuk cinta, dan saya takkan mati ditengah samudera hanya karena nafsu iblis dan setan.
  • Ketika ir. Soekarno bangkit kembali kemudian mendengar kata-kata alay, lebay atau sejenisnya dari muda-mudinya, maka beliau akan meninggal kembali.
  • Segalanya diawali oleh kamuflase atau sebuah selubung untuk membayangi intrik yang nyata dibalik panggung biadab bernamakan cinta.
  • Tempatkan dulu definisi cintamu diatas persepsi umum. Bukan tentang kelamin, ini tentang kekuatan yang lebih agung.
  • Jemari lentikmu anggun mengokang laras puisi muntahkan ribuan makna.
  • Meski dunia remukkan hatimu, mawar itu tak pernah lepas dari genggamanmu. Satu cinta untuk dunia yang keji.
  • Rampaslah pagi, ia milikmu. Dan katakan kepada malam, gelapnya tak berarti kita sudah mati.
  • Ketika kita (manusia) berpikir seperti robot, tanpa hati. Maka, matilah peradaban.
  • Sudah saatnya tiran itu runtuh, demikian juga dogma-dogma usangnya yang mendewakan uang.
  • Beginilah kalau math as a language kurang disosialisasikan sejak dini ...Re: Asumsi, postulat, aksioma, keyakinan dll
  • Jika cinta bisa teriak, maka angkasa tak cukup luas untuk bendung gemanya.
  • Sedang berada dititik idealis. Disponsori oleh beberapa garis putih dan malam palsu yang jauh dari teori Zeitgeist.
  • Jangan yakinkan diri bahwa dia menyukaimu hanya karena dia bersikap manis padamu. Kadang, kamu hanya pilihan saat dia merasa bosan/kesepian.
  • Tidak usah banyak mulut, aku yakin kalian punya masalah sendiri untuk diurus. Jika memang tidak, kalian patut dikasihani.
  • Lucu itu adalah ketika ada orang munafik teriak munafik dan muntah adalah hal yang tepat ketika penjilat minta dijilatin.
  • Bagi aku, secara math, keyakinan adalah asumsi yang dispiritualkan.
  • Pagi yang baru meninggalkan zaman pra sejarah.
  • Saya sudah berpisah dengan kata rasio, semenjak saya mengetahui bahwa kita adalah kesatuan yang selalu berwujud dua.
  • Saya mempunyai dua musuh baru. Mereka bernama Amarah dan Emosi.
  • Minggu yang bersahaja, mewah tapi sederhana, seperti rokok, kopi & kasih sayang. From heart to heart.
  • Bukannya saya tidak punya selera humor, tapi kalau ditanya tentang hal-hal lucu saya tidak terlalu bisa jawab. Saya bukan "ikon" yang bisa menghibur kalian dengan jawaban-jawaban humor, sekali-kali okelah. Saya cuma tidak mau menjadi yang bukan identitasku, lagipula setiap orang harus punya cara berpikir masing-masung kan? Dan ini caraku.
  • Malam, pinang aku sebelum aku lupa nikmatnya pulang dan tersesat pada setiap kasetiaan.
  • Oya, pernah ngga kalian ketemu wanita cantik yang nggak ada tapinya?
  • Percuma keren, gadget paling canggih, nongkrong ditempat paling hype, tapi kontribusi untuk bumi nihil.
  • Mungkin benar Ibumu seperti malaikat bagimu, Tapi anda seperti srigala liar bagi Ibumu.
  • Mendarat di Magelang bersama 16 bidadari. Besok yang masih hidup mungkin sisa 6. Makhlum, Magelang keras, apalagi band-bandnya.
  • Sudah tidak sabar untuk malam ini, bermandikan darah dan emosi.
  • Aku hidup dizaman manusia berotak babi. Tak ajarkan kasih, meludahi damai, ajak selesaikan tikai dengan bambu. Bahkan, babi lebih baik dari mereka.
  • Jika anda setuju Indonesia diseragamkan, tempatkan nama saya didaftar musuh anda.
  • Perang, perdamaian, kehancuran, kedigjayaan. Apa penyebab semua itu? Jika dirangkum, semua esensinya bermuara di Cinta.
  • Semoga malaikat maut membawakan karangan bunga buat anda dipusat sentralisasi, nyonya.
  • Bu, aku mau dikubur dilangit. Boleh? Dari sekian banyak awan diatas sana, pasti masih ada beberapa bidadari yang tersisa bukan?
  • Mendengar suara seorang bidadari yang sedang bernyanyi tentang kekerasan, perdamaian, dan perubahan.
  • Selimuti raga dengan keheningan, semoga kesadaran muncul sebagai cahaya hangat atas cinta.
  • Saat setiap hari kita menjadi mesin, hati kita perlu diruwat, agar ia mempunyai mata untuk melihat (matahati).
  • Kekasih, kamu adalah misteri yang kutemukan saat genderang perang berhenti berbunyi.
  • Mendarat di Magelang dengan badan segar, tadi diperjalanan sempat dipijitin 3 pramugari karena saya jago menampar pake koran.
  • Kata dia: "Cocotku Rupawan" :)
  • Inilah dini, penjepit terang dan pekat. Titik suci nadir waktu. Dan semoga sujudku menghapus dosa kasih sayang bersama setan atas dogma-dogma pangeran nafsu di istana.
  • Saya masih ngantuk, masih pusing, dan masih enak. (bekas ditiduri 2 beruang dan 4 kurcaci semalam)
  • Entah, manusia terlalu bijak atau teramat bodoh sehingga setiap pahit adalah manis yang patut disyukuri.
  • Vegetasi dari ekosistem yang hampa tidak bernyawa dan berwarna. Astaga, ternyata aku seekor ikan.
  • Karena mereka datang secara sporadis, sedangkan saya lengah dan tercabik terlampau sadis.
  • Menu makan malam kali ini: "Rangkaian nasi penuh filosofi yang sering disediakan dalam berbagai acara romantis di istana"
  • Sambut surya, kenakan mahkota. Raja dan Ratu perubahan, hari ini Alam hijau adalah kekasihmu. Selamat bercinta.
  • Tidur dan berpuisi dalam mimpi. Tentang dua anak panah, tentang satu tujuan: Cinta.
  • Jika ingin menjadi manusia luhur, Mulailah berlatih secara rutin bernafas melalui pori-pori kulit.
  •  Setiap pejuang pasti memiliki musuh, hanya oportunis yang tidak.
  • Agama & senjata: diciptakan untuk bertahan hidup atau merengut hidup?
  • Jika kamu gak mampu jadi beringin, jadilah rumput yang memperkuat pematang.
  • Kenapa kita gak berbesar hati dan akui jika bangsa ini memang kurang menyukai kulit gelap? Bukannya perubahan dimulai saat kita berani mengakui.
  • Ketika tiba di level atas & melibatkan profit teramat besar, manusia gak akan ragu bermain Tuhan. Nyawa manusia hanyalah angka.
  • Merayakan kenangan, menyeruput Eksotisme.
  • Dengan sangat bangganya mengencingi nilai-nilai yang maha luhur dari seragam dengan almameter yang bernama perbedaan.
  • Apakah setiap opini harus berujung di atas bara api? Terbakar musnah, diinjak-injak menjadi abu?
  • Sedang berada dititik dimana unit-unit transenden saya luluh lantak sembari merelakan sukma berada dilevel subordinat terhadap raga.
  • Lelaki ksatria itu dengerinnya lagu-lagu galau & cinta-cintaan. Tapi dengerinnya didalam gua, sendirian, sampai kiamat 7 kali.
  • Selamat malam penyihir hati, semoga mantramu melebur bersama timah dan lapisi hati tua yang mulai berkarat ini.
  • Cewek punk? Banyak. Metal? Ramai. Electronika, Hip-hop & Indie rock? lumayan. Cewek boy/gril Band? Apalagi. Cewek Hipster? Di Indo paling ada 10-an. Cari & pacari !!!
  • Sayang, peduli, bukan berarti harus melulu menyenangkan hati seseorang. Pernah dengar tentang istilah Toughlove?
  • Cinta yang diterjemahkan secara serampangan, memanjakan yang berlebihan, dapat bikin buruk karakter anak.
  • Hal-hal yang tidak sama lagi, mangangkat bahu, kotoran terjadi.
  • Terjebak di Tunnel Of Love bersama malaikat yang kumisnya tak sesuai isi dompet.
  • Selamat tidur anak-anak. Selimuti raga dengan keheningan. Semoga esok lusa nasibmu gemilang.
  • Jika mandi pagi dan sore untuk membersihkan badan. Konon 'memberi' adalah jalan untuk membersihkan jiwa. Have fun...
  • Saya mengutuk secara pribadi terhadap mereka yang berorganisasi dengan orientasi akan pencarian eksistensi dan pencapaian aktualisasi diri.
  • Karena reinkarnasi yang paling menyenangkan adalah menjadi kelinci. Hidup ceria penuh lompatan tanpa perlu mengenal Tuhan, lalu mati menuju bulan.
  • Apalah arti raga yang telah menjadi jasad, jika memori mampu tergurat begitu lekat? immortality. that's me.
  • Yang ego-nya terbuat dari kaca, berdoalah hari ini tiada gravitasi. Bisa pecah kalau jatuh.
  • Lantas ada bajingan bertanya : "mengapa harus Merokok?" Jawabannya sederhana, Merokok/Tidak itu pilihan dan tidak melanggar HAM.
  • Ayam bernyanyi saat pagi. Saat siang nanti ia bungkam karena deru kendaraan dan suara mesin mengambil alih panggungnya.
  • Ada satu lingkaran, disana mayat para perompak dibuang kelaut, dan kita hanyalah gagak liar yang kelaparan.
  • Rasa itu nyata. Ketika perlawananmu memang dari hati, orang akan rasakan itu. Demikian juga saat kamu melakukannya hanya untuk angka.
  • Lelah itu sudah pasti. Namun yakinlah keringat yang menetes itu menuliskan kisahnya sendiri.
  • Banyak orang yang ingat mempercantik wajah tapi sedikit yang ingat mempercantik jiwa.
  • Yuk ahh...istirahat berfikir sejenak, tarik kembali dirimu ke dalam kondisi "innocent"
  • Kamu mungkin benar, dan mungkin salah. Namun, selalu ada ruang belajar dari keduanya. Lebih baik.
  • Ketakutan berlebihan telah menjadikan idealisme kita kerdil. Mutiara terbaik lahir dari kerang yang mengeram dengan perih.
  • Kita bisa membuat bumi ini lebih simpel. Sayang kita hobi yang lebih ribet.
  • Di alam raya yang terbuka, aku menemukan hidup yang menerima. Accepting. Konon saat itu kita sedang naik satu tangga 'hidup' lagi.
  • Sesekali kamu akan dapat tepukan. Lain waktu cacian. Itu yang membuat hidup ini terlihat seru.
  • Mungkin manusia lupa, bahwa mereka adalah spesies paling berbahaya.
  • Setelah frustasi selama 3 tahun, kata Zeitgeist sekarang saya menjadi manusia paling bijak.
  • Di atas langit ada langit. Saat semua langit habis disitu tersisa CINTA (Dalam rupa yang lebih besar).
  • Titik-titik hujan yang membasahi rumput. Seperti rindu yang terbalaskan. Konon rindu adalah salah satu pencerahan paling berharga.
  • Masa-masa yang paling menyenangkan adalah ketika kita tidak terikat oleh kepastian.
  • Siapa yang cukup dungu mempelopori sebuah pemikiran bahwa perasaan harus dikatakan melalui bahasa verbal?
  • Perkembangan kekinian - lahir sebagai anak gadget. okelah. Namun sayang sekali jika budaya hanya bisa dilihat di museum dan digital.
  • Salah satu Hak Asasi Manusia yang paling fundamental adalah hak untuk berpikir dengan bebas.
  • Pohon kamboja memberi nenek itu bunga, & pohon akasia menanungi kakek yang baru jeda bertani. Pohon lebih bermartabat dalam pemberian daripada kita.
  • Seorang yang buta melihat tanah ini benar-benar surga, lebih baik dari seekor kuda yang selalu meringkik mengeluh.
  • Esok, ketika zaman menelan kita, ada sejarah yang abadi. yang ditulis dengan keringat.
  • Saya tidak keberatan jika saya harus dianalogikan dengan binatang, yang saya pertanyakan justru apakah binatang tersebut rela jika harus dusamakan dengan saya?
  • Saya beranggapan bahwa realitas hanyalah akumulasi atas ilusi subjektivitas yang maha-terbatas.
  • Apakah semua orang harus menjadi orang lain dulu, baru akan disenangi banyak orang? Jika memang seperti itu, saya memilih untuk hidup dihutan sendiri saja.
  • Tentu ada alasan, aku merasa kecil di hadapan alam. Langit menaburkan hujan menyirami semua. Itupun aku memilih lari, sembunyi.
  • Okelah. Boleh sesekali duduk sambil ngopi, dan sambil bercermin mengenali lagi siapa diri yang sebenarnya.
  • Mari kita berbagi segelas air hangat Pak tua. Esok kita mengejar matahari lagi. Semoga kelak waktu berpihak!
  • Semoga sinar rembulan keringkan darah merpati yang mati di sangkar perangmu. Selamat malam.
  • Antara musik dan manusia, keduanya saling berkelin dan bersimbiosa dalam harmoni.
  • Jika semua wanita berpendidikan, maka Negara ini akan kokoh. Why? Karena wanita adalah pillar keluarga, pillar Negara.
  • Terbenamlah, peretak hati dan penakhluk dendam. Terkam esok dengan cinta yang lebih besar. Good nite!
  • Ternyata tiba harinya ketika saya diingatkan untuk lebih menggunakan logika ketimbang hati.
  • Konsep kebebasan yang fanatik adalah ketika kebebasan itu malah  menekan/merampas hak hidup orang lain.
  • Jika kamu gak mampu 'Shine bright like a diamond', maka 'Shine warm like a sunrise' aja cukup seksi.
  • Junk food dibuat untuuk perut+gengsi. Bubur ayam peken bejeng dibuat untuk perut+jiwa+hati. Harga lebih murah. Bijak-bijaklah memakan
  • Sekuntum senyuman dari perempuan yang tak bermakeup dan berpakaian kasual. (indah hari ini)
  • Mencintai Alam adalah salah satu candu yang paling Nikmat :) #anakALAM
  • Tempat tergelap di Neraka di peruntukkan untuk mereka yang tetap bersikap netral disaat krisis moral.
  • Dulu negara ini punya kekasih, nama nya rakyat, sayang hubungannya tak sehat. Si negara kaya banget, kekasih nya tetap miskin.
  • Idealisme mati. Seperti biasa di benam, tenggelam dan hanyut. Sudah saatnya tiba di puncak permanen yang klimaks.
  • Hipster Mode: "Horror Romance"
  • Selamat tidur anak-anak. Selimuti raga dengan keheningan. Semoga esok lusa nasibmu gemilang.
  • Saya memimpikan masa depan yang begitu kuno, terjebak romansa liar di dalam Hati  bertenaga Cinta yang begitu cantik.
  • Gagah itu membukakan pintu untuk perempuan (siapa saja), mempersilakannya masuk duluan, kunci pintunya, lalu meledakkan gedungnya hingga rata.

  • Pagi. Jika ini hari terakhirmu, pastikan galon di rumah terisi penuh ya. Kasihan orang rumah bingung cari air kalau nanti ramai yang melayat.
  • Belajar melihat gambar kecil karena kemampuan melihat gambar besar bisa membuatnya mati dengan misterius.
  • Ada satu juta peluru menuju ke hatimu sekarang. Entah mana dari sekian peluru itu yang melesat karena cinta.
  • Masa kecil, suatu masa dimana kita mendapatkan kebebasan yang sempurna berlari, bernyanyi, teriak, menangis dan semua kebebasan yang ada didunia
  • Sederhana itu berlimpah. Dan pelan- pelan dogma modernisasi mengolok- olok kita. Pagar mesti dikokohkan!
  • Ayah yang baik mengajarkan anaknya untuk berpetualang di Alam bebas dan mencari makanannya sendiri. #cintaALAM
  • Ketika segala keindahan yang dulu kamu dambakan menjadi milikmu, sulit rasanya mempuisikan rasa mendamba yang tak kau miliki lagi.
  • Singa yang jantan sekalipun hilang kejantanannya karena kena sihir ber-uang.
  • Mungkin atau hanya sebatas mungkin, kita lahir bagai tetesan suara yang tuli menggaung abadi.
  • Jika hingga hari ini kamu belum menemukan siapa dirimu, Ciptakan siapa dirimu sekarang.
  • Merasakan banyak sekali cinta di ruang sesak nan panas tadi. Senyum, keberanian & tatapan hangat kalian sungguh tak ternilai harganya.
  • Saya lama tak berpuisi karena kebanyakan puisi saya sudah jadi kenyataan. Dan saya sedang hidup dan dada-dada didalamnya.
  • Habiskan malam bersama ribuan masalah sambil makan debu.
  • Berbuat baiklah kepada orang-orang jahat, karena merekalah yang paling banyak membutuhkan kebaikan.
  • Bumi butuh lebih banyak bunga. Kita kehilangan keindahan yang sederhana.
  • Aku bersamamu terang ketika kematian mengintip disela-sela sunyi yang berpijar.
  • Coba lihat, bagaimana sebuah rekapitulasi kesetiaan senantiasa menuntut semuanya untuk berinovasi mutlak pada seluruh wacana progresif & basi.
  • Dengan atau tanpa atribut kegiatan kesukarelawanan dapat dikerjakan dimanapun dalam bentuk apapun. Tak ada buku teorinya. Just do it.
  • Bumi ini kanvas. Melukislah dengan kuas di tangan masing-masing. Banyak warna tersedia. Choose! As you fit on it...
  • Bulan merana jingga hingga kering darah ksatria. Gulana, dosa & peristiwa, tempatkan aku dalam cahaya, jauhkan cinta dari neraka.
  • Idealisme adalah senjata terakhir yang dimiliki pemuda di medan perang, pergunakanlah senjatamu dengan bijak.
  • Hanya manusia yang dapat menebang pohon, mengolahnya menjadi kertas, dan menuliskan para kertas itu.

  • Konon, Peradaban semakin maju, orang-orang gampang menabur bibit kebencian, dengan lantang berkata : "HARI TANPA TEMBAKAU"
  • Sebab setiap luka memiliki tujuannya: untuk sembuh tak berbekas, atau dibiarkan membuka, dan tetap menjadi memoar yang mustahil tuntas.
  • Aku dapat pekerjaan baru yang sulit. Yaitu berpikir.
  • Senja yang biasa di Krapyak. Orang-orang biasa yang hidup biasa. Mentari menelusup daun pala rimbun. Jogja lebih cantik jika sederhana.
  • Kupu-kupu yang indah itu, tadinya ulat yang menjijikkan. Alam punya cara bertutur walau tanpa suara.
  • Romantisme selamat pagi ini saya persembahkan untuk hati kesepian yang tanah airnya merindu revolusi besar.
  • Terbangun di peti mati dengan karakter yang tak boleh mati.
  • Lebih mudah memperbaiki nurani yang buruk daripada mengatasi reputasi yang hancur.
  • Ada satu dua hal yang kamu lakukan hari ini, entah penting/tidak, hal-hal tersebut menentukan masa depanmu. (kalau gak duluan mati dimakan tikus)
  • Berdiri diluar lingkaran dan melihat semua yang terjadi didalam. Lucu, geli, menyedihkan, semua campur aduk jadi satu.
  • Gara-gara si imut dari palembang, lahir pada hari sabtu malam minggu, pabrik gula yang manis berubah menjadi pabrik air tuba.
  • Aku hanya bisa menuliskan semua yang kurasakan dengan segala emosi dan kekecewaan yang berada diujung jari-jari marahku.


"Semua memerlukan imajinasi dan sedikit pengetahuan"



***